Rasulullah SAW mengajak umatnya untuk bangun sebelum Subuh untuk melaksanakan sholat sunah dan sholat Subuh secara berjamaah.
Hal
ini memberi hikmah yang mendalam antaranya mendapat limpahan pahala,
kesegaran udara subuh yang baik serta memperkuat pikiran.
2. Sering menjaga kebersihan
Rasulullah
SAW selalu bersih dan rapi. Setiap Kamis atau Jumat, Beliau mencuci
rambut halus di pipi, memotong kuku, bersikat dan memakai parfum.
“Mandi
pada hari Jumat adalah sangat dituntut untuk setiap orang dewasa.
Demikian pula menggosok gigi dan pemakai harum-haruman. “(HR. Muslim)
3. Makan sekadar yang perlu
Sabda
Rasulullah SAW yang artinya: “Kami adalah satu kaum yang tidak makan
sebelum lapar dan bila kami makan tidak terlalu banyak (tidak sampai
kekenyangan).” (Muttafaq Alaih)
Dalam
tubuh manusia ada tiga ruang untuk tiga benda: Sepertiga untuk udara,
sepertiga untuk air dan sepertiga lainnya untuk makanan.
Bahkan
ada satu pendidikan khusus untuk umat Islam yaitu dengan berpuasa pada
Ramadan untuk menyeimbangkan kesehatan selain Nabi selalu berpuasa
sunat.
4. Gemar berjalan kaki
Rasulullah
SAW berjalan kaki ke masjid, pasar, medan jihad dan mengunjungi rumah
sahabat. Bila berjalan kaki, keringat pasti mengalir, pori terbuka dan
peredaran darah berjalan lancar.
Ini
penting untuk mencegah penyakit jantung. Dibandingkan kita sekarang
yang lebih nyaman menaiki kendaraan. Kalau mau meletakkan kendaraan,
harus parkir persis di depan tempat yang ingin kita pergi. Maksudnya
tidaklah seandainya tujuan yang kita pergi itu jauhnya 30 kilometer
harus berjalan kaki, cuma jika tempat “parkir” mobil agak jauh sedikit
dari tempat yang dituju, ambillah peluang ini untuk “berolahraga”.
5. Tidak pemarah
Nasihat
Rasulullah ‘jangan marah’ diulangi sampai tiga kali. Ini menunjukkan
hakikat kesehatan dan kekuatan Muslim bukanlah terletak pada jasad,
tetapi lebih kepada kebersihan jiwa.
Ada
terapi yang tepat untuk menahan perasaan marah yaitu dengan mengubah
posisi ketika marah, bila berdiri maka harus kita duduk dan ketika
sedang duduk, maka harus berbaring.
Karena
marah itu dari setan dan setan itu asalnya dari api, maka segeralah
mengambil wudhu dan shalat dua rakaat untuk mendapatkan ketenangan serta
menghilangkan kegelisahan di hati.
6. Optimis dan tidak berputus asa
Sikap
optimis memberikan efek emosional yang mendalam bagi kelapangan jiwa
selain harus banyakkan sabar, istiqamah, bekerja keras serta tawakal
kepada Allah SWT.
7. Tidak pernah iri hati
Untuk
menjaga stabilitas hati dan kesehatan jiwa, semestinya kita harus
menjauhi dari sifat iri hati. “Ya Allah, bersihkanlah hatiku dari
sifat-sifat mazmumah dan hiasilah diriku dengan sifat-sifat mahmudah.”
8. Pemaaf
Pemaaf
adalah sifat yang sangat dituntut untuk mendapatkan ketentraman hati
dan jiwa. Memaafkan orang lain membebaskan diri kita dari dibelenggu api
kemarahan.
Jika kita marah, maka marah itu melekat pada hati. Justru, jadilah seorang yang pemaaf karena yang pasti badan sehat.
semoga bermanfaat
sumber : http://www.kopsyahirsyady.com/97-sportdanhealth/322-kesehatan-islam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar